Sistem Eksresi (2)
Fungsi dan Proses Pembentukan Urine
b.Fungsi Ginjal
Sebagai salah satu alat ekskresi, peran ginjal sangat penting dan tak dapat digantikan oleh organ lain. Jika seseorang mengalami disfungi ginjal, maka ia harus menggunakan alat pengganti untuk menjalankan fungsinya, yaitu dengan melakukan transplantasi (pencangkokan) ginjal yang baru. Jika tidak, maka orang itu harus menjalani cuci darah seumur hidup. Dengan demikian kita harus berusaha menjaga organ ini agar tidak mengalami kerusakan (gangguan).
Sebagai salah satu alat ekskresi, peran ginjal sangat penting dan tak dapat digantikan oleh organ lain. Jika seseorang mengalami disfungi ginjal, maka ia harus menggunakan alat pengganti untuk menjalankan fungsinya, yaitu dengan melakukan transplantasi (pencangkokan) ginjal yang baru. Jika tidak, maka orang itu harus menjalani cuci darah seumur hidup. Dengan demikian kita harus berusaha menjaga organ ini agar tidak mengalami kerusakan (gangguan).
Penampang Ginjal
Dalam tubuh kita, ginjal berfungsi sebagai berikut.
1)Menyaring/Membersihkan
Darah Bagian ginjal yang menjalankan fungsi ini adalah nefron. Tanpa ginjal, maka seseorang akan mati sebab tubuh nya diracuni oleh kotoran yang dihasil kan tubuhnya sendiri.
2)Mengatur Volume Darah
Darah dapat mengatur jumlah cairan yang terlarut dalam darah sehingga volume dipertahankan untuk selalu seimbang di dalam tubuh. Tanpa kontrol dari ginjal ini, maka kemungkinan terburuk dalam tubuh akan terjadi, yaitu tubuh menjadi kering karena kekurangan cairan tubuh atau tubuh tenggelam karena kebanjiran akibat cairan dalam tubuh menumpuk tak terbuang.
3)Mendaur Ulang Air, Mineral, Glukosa, dan Gizi
Ginjal akan mempertahankan zat-zat penting yang ikut masuk ke dalam nefron bersama cairan darah, lalu mengembalikannya ke peredaran darah. Tapi ginjal tidak menyerap kembali zat-zat ini jika jumlahnya berlebih dalam darah.
4)Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia Darah
Salah satu contoh fungsi pengatur ini adalah mengatur kadar garam dalam darah. Garam cenderung mengikat air sehingga jika kadar dalam
gula darah berlebih mengakibatkan penumpukan cairan yang berlebihan dalam darah dan rongga sela antarsel tubuh. Jika demikian, maka anggota tubuh seperti wajah, tangan, dan kaki akan membengkak. Akibat lain yaitu memperberat tugas jantung dalam memompa darah karena adanya cairan dalam darah tersebut. Berdasarkan alasan itu maka ginjal akan mengeluarkan kadar garam yang berlebih dalam darah agar seimbang kembali.
Ginjal juga mengatur kadar kalium dalam darah. Apabila kadar kalium dalam darah berkurang, maka ginjal akan menyerap kembali kalium tersebut. Sebaliknya, jika jumlah kalium berlebih ginjal akan membuangnya. Zat lain yang perlu dijaga keseimbangannya adalah urea yang merupakan limbah pencernaan protein, karena urea yang berlebih dapat
mengakibatkan keracunan yang disebut penyakit uremia.
5)Menjaga Darah agar Tidak Terlalu Asam
Ginjal berperan dalam menjaga pH darah agar tidak terlalu asam.
6)Penghasil Hormon
Hormon yang dihasilkan adalah hormon eritroprotein yang berfungsi untuk merangsang peningkatan laju pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang.
c.Proses Pembentukan Urin
Sebagai alat ekskresi, ginjal berperan dalam proses pembentukan urin. Pembentukan urin melalui serangkaian proses yang panjang dan tahap-tahap tertentu, yaitu sebagai berikut.
1)Filtrasi
Pada tahap ini, terjadi penyaringan zat beracun yang terjadi di badan malpighi. Pada badan malpighi ini, kapsul Bowman menyaring zat-zat dari darah yang ada di glomerulus. Darah itu masih banyak mengandung air, garam, gula, urea, dan lain-lain. Setelah mengalami penyaringan, terbentuklah filtrat glomerulus. Filtrat ini disebut urin primer. Di dalam urin primer ini masih terkandung banyak zat yang diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini antara lain glukosa, garam-garam urea, asam amino, asam urat, kecuali protein tidak ditemukan di sini. Sebanyak 99% filtrat glomerulus ini nantinya masih akan diserap kembali.
2)Reabsorbsi
Urin primer dari glomerulus selanjutnya dialirkan menuju tubulus proksimal. Di sini, urin primer ini mengalami penyerapan kembali zat-zat yang masih digunakan oleh tubuh, antara lain glukosa, asam amino, dan air. Zat-zat yang diserap kembali akan dikembalikan ke dalam darah melewati kapiler darah di sekitar tubulus, juga terjadi penyerapan natrium di lengkung Henle, sisanya akan membentuk urin sekunder. Di dalam urin sekunder tidak terdapat zat yang berguna. Di sini ditemukan kadar urea yang tinggi.
3)Augmentasi
Urin sekunder yang telah terbentuk kemudian dialirkan ke dalam tubulus distal. Di sini terjadi proses augmentasi, yaitu penyerapan air dan penambahan zat-zat seperti ion H+ , K+ , kreatinin dan urea dalam urin sehingga urin hanya berisi zat-zat yang benar-benar sudah tidak berguna lagi. Melalui proses augmentasi inilah akan terbentuk urin yang sesungguhnya. Urin ini akan dikumpulkan melalui pembuluh pengumpul ke rongga ginjal kemudian dialirkan ke kandung kencing atau vesika urinaria, melalui saluran ureter. Di dalam kandung kencing, urin mengalami penampungan sementara di sana. Setelah itu, urin akan dikeluarkan melewati saluran uretra menuju lubang seni.
Kadang-kadang ditemukan kasus pada urin seseorang terkandung protein. Jika hal demikian terjadi, bagian manakah dari ginjal yang tidak dapat berfungsi dengan baik? Sudah dijelaskan di atas bahwa protein tidak berada pada urin primer sehingga ketika terjadi penyaringan pada kapsul Bowman, bagian glomerulus tidak berfungsi dengan baik. Setiap hari sekitar 1700 liter darah masuk ke ginjal. Dari volume darah itu, menyebabkan cairan masuk pada nefron kurang lebih 170 liter. Dari 170 liter cairan itu, sebesar 168,3 liter di antaranya diserap kembali oleh ginjal, sedangkan sisanya sebanyak 1,7 liter akan dikeluarkan dalam bentuk urin. d.Komposisi Urin Urin merupakan zat buangan sisa metabolisme. Zat-zat yang terkandung di dalam urin antara lain seperti berikut :
1)Ureum
Ureum merupakan hasil akhir dari metabolisme protein. Ureum berasal asam amino yang tidak mengandung asam amoniak lagi, karena amoniaknya sudah dipindahkan ke hati. Ureum disekresikan rata-rata 30 gram per hari.
2)Kreatin
Kreatin merupakan zat hasil buangan dari otot.
3)Asam urat
Asam urat memiliki kadar normal dalam darah kurang lebih 2–3 mg setiap 100 cc. Dari jumlah asam urat di atas sekitar 1,5–2 mg akan dikeluarkan melalui urin setiap hari.
4)Natrium klorida (garam dapur)
Garam seperti natrium dan kalium klorida masuk ke dalam tubuh melalui makanan, untuk mengimbangi jumlah yang masuk melalui mulut maka zat ini akan dikeluarkan melalui urin.
1)Menyaring/Membersihkan
Darah Bagian ginjal yang menjalankan fungsi ini adalah nefron. Tanpa ginjal, maka seseorang akan mati sebab tubuh nya diracuni oleh kotoran yang dihasil kan tubuhnya sendiri.
2)Mengatur Volume Darah
Darah dapat mengatur jumlah cairan yang terlarut dalam darah sehingga volume dipertahankan untuk selalu seimbang di dalam tubuh. Tanpa kontrol dari ginjal ini, maka kemungkinan terburuk dalam tubuh akan terjadi, yaitu tubuh menjadi kering karena kekurangan cairan tubuh atau tubuh tenggelam karena kebanjiran akibat cairan dalam tubuh menumpuk tak terbuang.
3)Mendaur Ulang Air, Mineral, Glukosa, dan Gizi
Ginjal akan mempertahankan zat-zat penting yang ikut masuk ke dalam nefron bersama cairan darah, lalu mengembalikannya ke peredaran darah. Tapi ginjal tidak menyerap kembali zat-zat ini jika jumlahnya berlebih dalam darah.
4)Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia Darah
Salah satu contoh fungsi pengatur ini adalah mengatur kadar garam dalam darah. Garam cenderung mengikat air sehingga jika kadar dalam
gula darah berlebih mengakibatkan penumpukan cairan yang berlebihan dalam darah dan rongga sela antarsel tubuh. Jika demikian, maka anggota tubuh seperti wajah, tangan, dan kaki akan membengkak. Akibat lain yaitu memperberat tugas jantung dalam memompa darah karena adanya cairan dalam darah tersebut. Berdasarkan alasan itu maka ginjal akan mengeluarkan kadar garam yang berlebih dalam darah agar seimbang kembali.
Ginjal juga mengatur kadar kalium dalam darah. Apabila kadar kalium dalam darah berkurang, maka ginjal akan menyerap kembali kalium tersebut. Sebaliknya, jika jumlah kalium berlebih ginjal akan membuangnya. Zat lain yang perlu dijaga keseimbangannya adalah urea yang merupakan limbah pencernaan protein, karena urea yang berlebih dapat
mengakibatkan keracunan yang disebut penyakit uremia.
5)Menjaga Darah agar Tidak Terlalu Asam
Ginjal berperan dalam menjaga pH darah agar tidak terlalu asam.
6)Penghasil Hormon
Hormon yang dihasilkan adalah hormon eritroprotein yang berfungsi untuk merangsang peningkatan laju pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang.
c.Proses Pembentukan Urin
Sebagai alat ekskresi, ginjal berperan dalam proses pembentukan urin. Pembentukan urin melalui serangkaian proses yang panjang dan tahap-tahap tertentu, yaitu sebagai berikut.
1)Filtrasi
Pada tahap ini, terjadi penyaringan zat beracun yang terjadi di badan malpighi. Pada badan malpighi ini, kapsul Bowman menyaring zat-zat dari darah yang ada di glomerulus. Darah itu masih banyak mengandung air, garam, gula, urea, dan lain-lain. Setelah mengalami penyaringan, terbentuklah filtrat glomerulus. Filtrat ini disebut urin primer. Di dalam urin primer ini masih terkandung banyak zat yang diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini antara lain glukosa, garam-garam urea, asam amino, asam urat, kecuali protein tidak ditemukan di sini. Sebanyak 99% filtrat glomerulus ini nantinya masih akan diserap kembali.
2)Reabsorbsi
Urin primer dari glomerulus selanjutnya dialirkan menuju tubulus proksimal. Di sini, urin primer ini mengalami penyerapan kembali zat-zat yang masih digunakan oleh tubuh, antara lain glukosa, asam amino, dan air. Zat-zat yang diserap kembali akan dikembalikan ke dalam darah melewati kapiler darah di sekitar tubulus, juga terjadi penyerapan natrium di lengkung Henle, sisanya akan membentuk urin sekunder. Di dalam urin sekunder tidak terdapat zat yang berguna. Di sini ditemukan kadar urea yang tinggi.
3)Augmentasi
Urin sekunder yang telah terbentuk kemudian dialirkan ke dalam tubulus distal. Di sini terjadi proses augmentasi, yaitu penyerapan air dan penambahan zat-zat seperti ion H+ , K+ , kreatinin dan urea dalam urin sehingga urin hanya berisi zat-zat yang benar-benar sudah tidak berguna lagi. Melalui proses augmentasi inilah akan terbentuk urin yang sesungguhnya. Urin ini akan dikumpulkan melalui pembuluh pengumpul ke rongga ginjal kemudian dialirkan ke kandung kencing atau vesika urinaria, melalui saluran ureter. Di dalam kandung kencing, urin mengalami penampungan sementara di sana. Setelah itu, urin akan dikeluarkan melewati saluran uretra menuju lubang seni.
Kadang-kadang ditemukan kasus pada urin seseorang terkandung protein. Jika hal demikian terjadi, bagian manakah dari ginjal yang tidak dapat berfungsi dengan baik? Sudah dijelaskan di atas bahwa protein tidak berada pada urin primer sehingga ketika terjadi penyaringan pada kapsul Bowman, bagian glomerulus tidak berfungsi dengan baik. Setiap hari sekitar 1700 liter darah masuk ke ginjal. Dari volume darah itu, menyebabkan cairan masuk pada nefron kurang lebih 170 liter. Dari 170 liter cairan itu, sebesar 168,3 liter di antaranya diserap kembali oleh ginjal, sedangkan sisanya sebanyak 1,7 liter akan dikeluarkan dalam bentuk urin. d.Komposisi Urin Urin merupakan zat buangan sisa metabolisme. Zat-zat yang terkandung di dalam urin antara lain seperti berikut :
1)Ureum
Ureum merupakan hasil akhir dari metabolisme protein. Ureum berasal asam amino yang tidak mengandung asam amoniak lagi, karena amoniaknya sudah dipindahkan ke hati. Ureum disekresikan rata-rata 30 gram per hari.
2)Kreatin
Kreatin merupakan zat hasil buangan dari otot.
3)Asam urat
Asam urat memiliki kadar normal dalam darah kurang lebih 2–3 mg setiap 100 cc. Dari jumlah asam urat di atas sekitar 1,5–2 mg akan dikeluarkan melalui urin setiap hari.
4)Natrium klorida (garam dapur)
Garam seperti natrium dan kalium klorida masuk ke dalam tubuh melalui makanan, untuk mengimbangi jumlah yang masuk melalui mulut maka zat ini akan dikeluarkan melalui urin.
Share
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar